Sabtu, 12 Mei 2018

SINOPSIS


SINOPSIS
MENGUKUR pH TANAH DENGAN CARA TRADISIONAL DAN MODERN

pH adalah ukuran keasaman atau kebasaan tanah. Tanaman yang berbeda memerlukan kondisi pH yang berbeda, pH rata-rata normal untuk budidaya tanaman pangan dan hortikultura adalah 5.8 – 7. Jika keadaan tanah basa maka pH >7 sedangkan jika keadaan tanah asam maka pH <5.8. Setelah mengetahui pH tanah, pelaku usaha atau petani dapat menanam tanaman sesuai dengan kondisi tumbuh yang optimum bagi tanaman. Sebagian jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik pada kadar pH rendah dan sebagian lainnya bisa tumbuh pada kadar pH tinggi. Akan tetapi sebagian besar tanaman yang sering dibudidayakan hanya bisa tumbuh pada tanah yang ber-pH netral. Sehingga petani dapat mengetahui kondisi tanah sebelum melakukan kegiatan budidaya tanaman.
Factor-faktor yang mempengaruhi pH tanah rendah antara lain adalah : 1) Tercucinya unsur hara pada tanah akibat curah hujan yang tinggi; 2) Adanya unsur Aluminium (Al), Tembaga (Cu), dan Besi (Fe) yang berlebihan; 3) Drainase yang kurang baik sehingga menyebabkan tergenangnya airsecara terus menerus dan dalam waktu yang lama; 4) Terjadinya dekomposisi bahan organik yang berakibat keluarnya kalsium dari dalam tanah; 5) Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan; 6) Tanah kekurangan unsur magnesium (Mg) dan kalsium (ca). Cara mengetahui kadar pH tanah selain dengan menggunakan cara modern, dapat juga dilakukan dengan cara tradisional Cara mengukur pH tanah secara tradisional adalah dengan indicator tanaman babadotan dan indicator kunyit.
Dengan melakukan pengukuran atau pengecekan pH tanah diharapkan petani atau pelaku usaha dapat menjalankan usaha nya lebih optimal dan lebih baik. Karena dalam pelaksanaan budidaya tanaman petani telah memiliki acuan untuk penambahan unsur hara,kapur pertanian ataupun belerang pada tanah.


Bogor, 15 Januari 2018
Penyuluh,


                           Irvan Varinto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar